Implementasi OKR di Tengah Krisis Pandemi

Picture Source: freepik.com

Dalam situasi krisis pandemi seperti sekarang ini, para leader, manager, pemilik bisnis menghadapi tantangan yang tidak mudah. Perubahan yang terjadi secara drastis menuntut para pengambil keputusan untuk menemukan kembali orientasi, arah dan sasaran yang dapat menjaga keberlangsungan perusahaan dan organisasi.

Para pengambil keputusan (leader, manajer, pemilik bisnis, dsb) perlu melakukan manuver untuk menyesuaikan organisasi dan perusahaan dengan perubahan yang terjadi. Seperti adanya peningkatan kasus covid-19 dan munculnya kebijakan pemerintah untuk memberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara massif, yang berdampak pada semakin terbatasnya ruang gerak perusahaan dan organisasi baik untuk melakukan pemasaran ataupun operasional.

Dalam situasi pandemi, perusahaan dan organisasi menghadapi tantangan baik yang bersifat eksternal dan internal. Eksternal utamanya dalam menjalankan proses pemasaran, penjualan dan pelayanan kepada customer nya. Internal dalam hal mengelola operasional, pengelolaan kerja, dan proses bisnis organisasi dan perusahaan.

Perilaku customer mengalami perubahan dalam situasi pandemi yang semakin meningkat, customer semakin terbatas dalam mengakses saluran pemasaran dan saluran layanan yang bersifat konvensional, daya beli pasar pun semakin menurun seiring dengan banyak nya PHK, pengurangan gaji dan pengurangan pendapatan di tengah-tengah masyarakat.

Di sisi lain, perusahaan dan organisasi menghadapi tantangan dalam menjalankan operasional internalnya, dengan pemberlakukan Work from Home kita dituntut untuk belajar dengan cepat menjadi pekerja tim virtual, yang berkoordinasi dan berkomunikasi secara digital (video conference, chating, emailing, dsb). Hal ini sekilas tampak mudah, namun faktanya para karyawan menghadapi tantangan dalam bekerja di rumah, seperti harus bekerja sambil menangani anak-anak yang kebosanan, harus mengerjakan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga, ditambah dengan silih berganti datangnya berita-berita duka tentang penyakit ataupun kematian, menangani keluarga atau kerabatnya yang terkena covid-19 atau bahkan karyawan nya sendiri yang harus melakukan isolasi mandiri karena terpapar covid-19.

Dalam kondisi Work From Home, karyawan membutuhkan fleksibilitas yang tinggi dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya namun tetap mendapatkan arah dan sasaran yang jelas. Dengan perubahan yang serba cepat seperti sekarang ini, karyawan pun perlu mendapatkan update dan penyesuaian akan hal apa yang harus ia hasilkan atau capai dalam memberikan kontribusi kepada tim dan organisasi, walaupun dengan berbagai keterbatasan yang dihadapi.

Dalam kondisi seperti inilah perusahaan dan organisasi dituntut untuk menjadi lincah dan super adaptif terhadap perubahan yang terjadi.

OKR (Objectives & Key Results) merupakan metode pengelolaan sasaran kerja yang paling pas digunakan dalam situasi seperti sekarang ini, jika perusahaan dan organisasi ingin tetap menghasilkan kinerja dan produktivitas yang tinggi dalam situasi dan kondisi yang penuh dengan tantangan dan perubahan ini.

OKR dapat memberikan leader, manajer dan para karyawan orientasi dan arah akan apa yang harus dicapai walalupun dalam situasi yang penuh dengan keterbatasan sekaligus memberikan ruang untuk penyesuaian dengan tempo yang dapat diatur sendiri, apakah harian, mingguan atau bulanan.

Sasaran (Objectives) dalam OKR dapat disesuaikan dengan prioritas yang sedang dihadapi oleh organisasi dan perusahaan saat ini, begitupun dengan key results nya. Hal ini mungkin dilakukan karena proses perumusan OKR relatif singkat dibanding dalam merumuskan metode perencanaan kinerja yang lainnya.

Ketika karyawan bekerja di rumah, fleksibilitas dalam cara melakukan pekerjaan dan kejelasan akan outcome kerja yang diharapkan dari karyawan menjadi suatu hal yang penting, dibandingkan perusahaan dan organisasi menjalankan mekanisme monitoring ketat untuk memastikan bahwa karyawan melakukan pekerjaan di rumahnya.

Dalam situasi krisis, OKR dapat dijalankan periode yang lebih singkat agar lebih disesuaikan dengan perkembangan yang terjadi, misalkan untuk OKR organisasi periode nya 3 bulanan, dan untuk OKR Departemen/tim periode nya 1 bulanan, dengan check-in dilakukan per minggu atau bahkan per hari dengan waktu yang sangat singkat. Hal ini untuk memastikan eksekusi dan penyesuaian dilakukan secara intensif.

Dengan mengimplementasikan OKR dalam situasi krisis, para leader terbantu dalam memetakan apa orientasi dan sasaran yang prioritas saat ini, yang harus dicapai oleh organisasi dan perusahaan agar dapat menjaga keberlangsungannya, dan juga dapat memberikan orientasi, arah dan penyelarasan kepada seluruh tim dan karyawan akan apa yang harus dicapai walaupun dalam situasi yang terbatas dalam melakukan koordinasi.

Selain itu, dengan menjalankan check-in rutin, para leader, manajer dan pemilik bisnis bisa terus menerus mendapatkan insight dan sense yang lebih akurat tentang posisi dan status pencapaian sasaran bahkan dari hari ke hari, sehingga memudahkan para leader untuk menentukan kembali strategi dan arah yang tepat seiring dengan adanya perubahan di lingkungan.

Banyak perusahaan dan organisasi telah terbantu dalam melakukan adaptasi dan pivot dalam situasi krisis seperti sekarang ini dengan menggunakan OKR, kuncinya adalah tim yang solid, adaptif, responsif, lincah dan tentunya tetap memiliki arah yang jelas akan apa yang akan dicapai.

Recent Post

//

Share

Share on facebook
Share on twitter
Share on linkedin

Newsletter

Keep up to date — get updates with latest topics